.

11 Jan 2015

[Reblog] Tulisan: Cerita untuk anak-anak kita

Kita tidak akan membuat cerita yang biasa-biasa untuk bekal hidup anak-anak kita nantinya bukan?
Cerita tentang masa muda yang berapi-api, semangat dan perjuangan. Bagaimana kita menghadapi kehidupan saat ini. Bagaimana dulu kita bertemu dengan pasangan kita yang menjadi ayah/ibunya kelak.

Tentu aku tidak ingin ada cerita, ketika ditanya oleh anak-anak bagaimana dulu semasa muda menghadapi hidup. Aku mengatakan bahwa semua berjalan saja seperti air mengalir. Tidak menarik. Santai saja. Tidak mengesankan. Tentu saja aku tidak ingin bila anak-anak bertanya nanti bagaimana aku bertemu dengan ibu mereka. Aku mengatakan dulu kami bertemu dan pacaran sekian tahun. Aku tidak akan membuat cerita biasa saja atau cerita tidak menarik dan tidak mendidik seperti itu.
Maka aku akan jelajahi berbagai tempat. Merasakan banyak hal. Agar aku tahu bagaimana kelak ketika anak-anak ingin pergi jauh. Agar aku tidak perlu khawatir bila anak-anak tiba-tiba ingin mendaki puncak Mahameru atau menyelami samudera. Agar aku tidak perlu khawatir bila anak-anak nanti ingin menjelajahi negeri-negeri di luar. Sebab aku telah mengalami dan aku tahu apa yang ada di sana. Persiapan apa yang harus dilakukan. Dan nasihat apa yang aku bekalkan. Aku tahu apa yang harus aku sampaikan kepada mereka.

Atau ketika mereka ingin menentukan pasangan hidupnya. Aku tahu apa yang harus akau tanamkan kepada mereka tentang prinsip utama memilih pasangan hidup yang baik. Agar mereka tidak salah memilih cara. Agar mereka menjadi lebih berani dari ayahnya ini. Agar mereka bisa lebih bijaksana dalam bersikap dan tidak melukai.

Akan aku buat cerita yang tidak biasa-biasa saja. Agar anak-anak tidak akan bosan-bosannya bertanya apapun dan berdiskusi apapun. Agar anak-anak tidak kehilangan tempat meminta pendapat sebab aku tidak bisa menjawab pertanyaan mereka.

Cerita yang sedang aku tulis ini akan menjadi bekal dan pedoman untuk anak-anak. Menjadi cerita yang mungkin saja akan menginspirasi mereka untuk pergi jauh meninggalkanku. Merantau ke tempat-tempat yang belum sempat aku kunjungi. Menjelajahi berbagai hal yang mungkin belum ada dalam hidupku saat ini.

Agar kelak, anak-anak mewariskan cerita yang jauh lebih baik kepada anak-anak mereka. Anak-anak yang akan menjelajahi dunia lebih jauh lagi, menyelam lebih dalam lagi, mendaki lebih tinggi lagi. Seperti itulah cerita yang sedang aku buat. Seorang diri.
Dan pada masanya nanti. Aku membutuhkan penulis lain dalam hidupku agar lebih banyak cerita yang bisa dibuat. Sepertinya masa itu tidak akan lama lagi. Seolah-olah akan tiba dimana aku menulis cerita bagaimana aku bertemu denganmu. Lalu itu akan terekam dengan baik. Hingga menjadi cerita yang mengesankan untuk kita bagikan kepada anak-anak.

Temanggung, Jawa Tengah | 3 Desember 2013

(c) Kurniawan Gunadi

*********

Hari berganti hari, tahun berganti tahun. 2014 pun pergi dengan segala ceritanya, berganti 2015 meminta untuk ditulis dalam kata-kata yang tak sama. Rindu selalu memenuhi setiap laman, yang selalu bisa memunculkan energi baru dalam bercerita.

Semoga anak-anak kelak bisa membaca bagaimana cerita ibunya, dizamannya :)

1 comments:

Indah Pasaribu mengatakan...

Dan aku tetap menjadi pembaca setiamu, teman.

indahpasaribu.blogspot.com

 

Blog Template by YummyLolly.com