Bitter sweet memories

Hi, i come back after about 1 month from my last day work. Yes, i decide to resign from my job.

Terus sekarang kerjanya apa? ya urus anak dirumah, bahasa sundanya full time mother.
This is what i had planned and when the day was come it seems so hard to do. Maybe because i have love-hate relationship with my job as auditor. Actually this is not my dream job but from them i learned how to work professional and meet best people in my life.

Sedikit flashback, aku mulai kerja sebagai auditor tanggal 2 Januari 2014. Waktu itu aku freshgraduate sbg lulusan S1 Akuntansi. Dulu aku pikir menjadi auditor itu susah. Ternyata hampir sebagian angkatan ku bekerja sebagai auditor, artinya gak susah banget lah diterima di kantor akuntan publik di masa peak-season (November-Maret). Dulu aku pikir jadi auditor itu keren. Ternyata kerjaannya lembur terus (terutama masa peak-season) dan memang keren dimata klien karena walaupun masih junior, auditor tetap dianggap pintar dan tidak jarang disegani klien yang sedang diaudit.

Tapi gak jarang juga kedapatan klien yang jutek, bawel, dan tukang protes. Pernah waktu aku masih junior dan salah minta data, klien pun marah2. Kondisinya waktu itu aku lagi bermasalah juga dirumah. Minta maaf, tutup telpon klien, ke toilet, nangis.
Pernah juga uang lembur dipotong kantor. Dimarahin atasan. Dilarang libur sabtu-minggu. Kehujanan pulang kerja tengah malam. Deg2an ada orang yang mintain uang tiba2 dipinggir jalan. Disangka gak becus bekerja karena sering bercanda. Dan masih banyak lagi. Bitter sweet memories.

Memang banyak sebelnya, tapi ada seribu kebahagiaannya. Waktu ngebayangin susah2nya awal kerja, justru gak ngebuat aku kesal tapi senyum-senyum sendiri.

*withnya satu team, bukan prakash doang maksudnya

Selalu bersyukur dan berterimakasih sama Allah karena dipertemukan sama mereka, bisa kerja bareng mereka, dan ketemu sahabat kerja yang sama2 dari junior sampe asociate bareng, si junika anak cikampek yang paling setrong dan gak pernah marah walau aku ledekin terus hihi.

Yang bikin betah kerja salah satu nya adalah punya partner kerja kayak dia, tempat aku ngomong apa aja soal pekerjaan, keluarga, temen, termasuk gosipin artis yang kenal pun gak. The one and only my bestfriend who has beauty but strong dan mau dimintain tolong apa aja sampe minta temenin pup malem2 di kantor klien, feel free to tell about anything with her.

Pertama kenal waktu aku jadi anak baru di tim panorama, kesan pertama biasa aja hahaha. Karena selalu bareng2 bikin kita jadi deket ditambah seperjuangan dan sepenanggungan jadi junior, sama-sama dimarahin kakak incharge, sama-sama diajarin caranya ngaudit, sama-sama juga dipotong uang lemburannya sama kantor. She’s such a charming girl, waktu itu selingkuhannya banyak gonta-ganti tiap minggu pasti ada schedule jalan. Katanya cowonya terlalu protektif, sebut saja bang sem. Dan menanti-nanti bang nixon nembak dia yg katanya lulusan luar negeri dan has good future. Gak heran sih banyak yg kecantol sama anak ini karena wajahnya menawan nan aduhai, gak tau aja kalo dia sedikit (banyak) GILA!

Walau aku selalu bilang dia jelek dan kadang norak plus alay, tapi sebenernya dia cantik dan setia kawan, dan satu lagi taat beribadah. Agak jijik gimana gitu ya kalo harus mengungkap kebaikan dia, karena pertemanan kami isinya cercaan hahaha! gak deng, pertemanan kami itu terlalu jujur jadi tidak ada dusta diantara kita *nyanyi.

I’ll be always miss you guys, the most comfort-working place ever. Because in the end life must go on and we have to continue our life. Best wishes always i mentioned in my pray, hope everything will be going well, always.

With love,
Rahmi.